ERICK THOHIR MENEGASKAN BAHWA PEMAIN NATURALISASI TIMNAS INDONESIA TIDAK MEMILIKI PASPOR GANDA
JAKARTA- Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, baru-baru ini memberikan penjelasan mendalam kepada Rocky Gerung terkait isu pemain diaspora yang dinaturalisasi untuk Timnas Sepakbola Indonesia. Kritik Gerung menyebutkan bahwa tim nasional seharusnya diisi oleh pemain hasil pembinaan domestik, bukan hasil naturalisasi. Menurutnya, sepak bola harus menjadi simbol kebanggaan nasional yang lahir dari proses pengembangan lokal, bukan bergantung pada pemain asing yang dinaturalisasi.
Kritik ini semakin memanas ketika Peter Gontha, mantan Duta Besar Indonesia untuk Polandia, mengungkapkan kekhawatirannya tentang kemungkinan pemain naturalisasi yang memiliki dua paspor. Unggahan Gontha di media sosial memicu perdebatan luas tentang status kewarganegaraan pemain-pemain tersebut dan menimbulkan kekacauan di kalangan penggemar sepak bola Indonesia. Isu ini bahkan sempat membuat heboh media sosial dengan berbagai spekulasi dan tuduhan yang belum tentu benar.
Menanggapi kritik dan kekhawatiran tersebut, Erick Thohir memberikan penjelasan yang cukup komprehensif. Dalam pandangannya, proses naturalisasi pemain adalah bagian dari strategi untuk memperkuat tim nasional, terutama dalam upaya mengejar ketertinggalan dari negara-negara sepak bola yang lebih maju. Thohir mengakui bahwa ada perbedaan pendapat mengenai hal ini, namun ia menekankan bahwa tujuan utama adalah untuk memperbaiki kualitas tim nasional agar bisa bersaing di level internasional.
Thohir juga mengklarifikasi isu tentang paspor ganda pemain naturalisasi. Ia menegaskan bahwa pemain-pemain yang dinaturalisasi hanya menggunakan paspor Indonesia ketika masuk dan keluar dari negara. Penjelasan ini sejalan dengan pernyataan Arya Sinulingga, anggota Komite Eksekutif PSSI, yang telah membantah tuduhan tersebut dengan bukti-bukti yang ada.
Sebagai respons terhadap kritik Rocky Gerung, Thohir mengedukasi publik tentang bagaimana program naturalisasi tidak hanya melibatkan aspek kewarganegaraan, tetapi juga merupakan bagian dari strategi pengembangan tim yang lebih besar. Ia berpendapat bahwa kehadiran pemain-pemain berkualitas yang telah berpengalaman di Liga internasional dapat memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan tim nasional.
Thohir juga menekankan bahwa meskipun kritik adalah bagian dari demokrasi, fokus utama saat ini adalah bekerja keras untuk meningkatkan performa Timnas Indonesia. Dalam unggahan media sosialnya, Thohir menunjukkan dukungan terhadap pemain naturalisasi seperti Jay Idzes, Maarten Paes, dan Ragnar Oratmangoen, serta menegaskan dedikasi mereka untuk tim nasional. Dengan penjelasan ini, Thohir berharap masyarakat dapat lebih memahami kompleksitas program naturalisasi dan fokus pada upaya untuk mencapai kesuksesan di pentas sepak bola dunia.
Komentar
Posting Komentar